LSMI


Tentang LSMI



RINGKAS SEJARAH


Berangkat dari beragam fenomena, bahwa HMI dipandang kurang mampu mengimplementasikan secara sungguh – sungguh garis perjuangan. Keseimbangan perjuangan wilayah struktural dan kultural dirasa kurang berjalan seimbang. Pada saat negara dalam pergolakan reformasi tahun 1998, saat itulah HMI menemukan keadaan yang cukup berat dan seakan terbangun dari keterlenaan. Kejayaan HMI khususnya di wilayah Malang Raya sedikit demi sedikit mulai tergusur. Tidak lain itu sebagai imbas dari terlalu kakunya HMI dalam setiap gerak perjuangnnya. Wilayah struktural menjadi orientasi satu-satunya dan seakan tidak sadar bahwa kekuatan struktural sangat dipengaruhi area kultural. 

HMI Cabang Malang yang merupakan salah satu cabang besar di Indonesia, sehingga dapat dipastikan bertumpukan kader serta potensi didalamnya. Terpikirlah oleh beberapa kader untuk lebih mewujudkan populisitas HMI, yang sampai saat ini populisitas itu seperti hanya menjadi konsumsi keprihatinan saja. Bermula dari Redi Eko Prasetyo, Mahasiswa Sastra Inggris UM yang memiliki ketrampilan memainkan beragam alat musik mencoba membentuk komunitas seni khususnya di wilayah KORKOM UM. Bersama Taufani, Heriyono, Mukti Ali, dan beberapa senior ( Adi Pur, Agus Mahfud, Misbahul Huda dan lain- lain) serta mendapat dukungan penuh dari seluruh komisariat dan KORKOM akhirnya terbentuklah komunitas pecinta seni dan diskusi dengan nama WSBI ( Wadah Seni Budaya Islam). Belum setahun berproses melalui Vokal Group WSBI “Insan Paranada” terbuatlah Album Indie Religi setelah menjadi Juara I Lomba Lagu Islam di Radio Andalus FM. 
Redi Eko Prasetio


Tanpa disadari komunitas WSBI semakin benyak mendapat sambutan baik dari berbagai komisariat di wilayah cabang Malang. Bersama David Andrea Komisariat Kimia ITN, Wahyu Karyawan Komisariat Psikologi UMM dan lain- lain terbentuklah komunitas pecinta seni budaya yang lebih luas. Hingga pada akhirnya ada keinginan bersama untuk menghidupkan kembali lembaga seni yang dulu pernah ada.
David Andrea


Dan meleburlah WSBI Menjadi LSMI (Lembaga Seni dan Budaya Mahasiswa Islam) dan resmi menjadi salah satu lembaga kekaryaan HMI Cabang Malang. Keberadaan LSMI sebagai salah satu lembaga kekaryaan HMI Cabang Malang dirasa sangat penting dihidupkan kembali mengingat tempo dulu (masanya P.Syaiful, saat ini sebagai pimpinan salah satu Radio Swasta di Malang) HMI Cabang Malang juga memiliki lembaga seni dengan nama Lembaga Seni dan Budaya Himpunan Mahasiswa Islam. Dan Semenjak LSMI menjadi salah satu Lembaga Kekaryaan di HMI Cabang Malang tahun 2002 hingga kini telah banyak kiprah yang dilakukan khususnya penguatan karakter kultural.
David, Mukti, Wahyu saat Laksus pertama




SELAYANG PANDANG LSMI



Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam adalah suatu Lembaga Kekaryaan yang sekarang sudah berganti nama menjadi Lembaga Pengembangan Profesi dari Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang. Oleh karena itu LSMI ingin memperjuangkan seperti apa yang termaktub dalam pedoman pengkaderan HMI, sesuai dengan fungsinya yaitu untuk mempertajam tujuan HMI pada dimensi eksternal organisasi. 

Dalam berkiprah LSMI senantiasa mengangkat platform islam sebagai landasan dan koridor geraknya. Artinya seni dalam pandangan universal adalah sebuah karya yang sebenarnya tidak hanya mengedepankan nilai estetika, tetapi juga etika.

Seni telah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan menjadi salah satu kekuatan yang tidak bisa dihilangkan. Petikan dawai, tarian, goresan canvas dan karya-karya seni yang lain sebenarnya hanyalah cuplikan karya seni yang menggambarkan realitas seni sesungguhnya, yakni perjalanan hidup manusia itu sendiri, sehingga seni tidak semata-mata menjadi tujuan akhir kehidupan tetapi bagaimana menjadikan seni sebagai media informasi/dakwah yang mengandung pesan moral, ajakan, himbauan bahkan seruan. Dan ketika estetika dan etika menjadi pegangan yang kuat sebuah karya seni, niscaya produk-produk yang lahir adalah karya-karya seni yang lebih humanis dan mendidik. Sehingga ketika mencoba menggali seni dari sudut pandang agama  adalah bagaimana kita mampu mengkorelasikan tingkat humanis dari karya yang ada menjadi bagian dari kekuatan aturan-aturan yang ada dalam agama itu sendiri. 

Islam adalah Rahmatan lil alamin, yang mampu mendamaikan siapapun yang berteduh disana. Ketika menggali seni islam adalah bagaimana kita mampu menghadirkan sebuah kemasan yang tidak hanya indah tetapi juga humanis dan religius. Pemahaman tentang seni seperti dikemukakan diatas itulah, maka lembaga ini mencoba untuk membumikan nilai-nilai ke-islaman melalui seni.

AKTIFITAS LSMI



Adapun bidang-bidang yang ada di LSMI adalah :

  1. Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan.
  2. Bidang Pendidikan dan Latihan
    1. Biro Musik
    2. Biro Teater
    3. Biro Seni Rupa
    4. Biro Paduan Suara
  3. Bidang Komunikasi Masyarakat
Adapun aktifitas bidang LSMI adalah :

  1. Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
    • Kajian rutin tentang kesenian dan kebudayaan
    • Diskusi “Pasar Mikir”
  2. Bidang Pendidikan dan Latihan
    • Latihan rutin musik, teater, paduan suara dan seni rupa
    • Latihan bersama dengan komunitas seni lainnya
  3. Bidang Komunikasi Masyarakat
    • Berpartisipasi dalam acara HMI diwilayah Cabang Malang
    • Berpartisipasi melakukan penggalangan dana sosial
Adapun kriteria biro pada bidang pendidikan dan latihan adalah :

1. Biro Musik

Dalam biro ini LSMI memiliki 2 (dua) organ taktis lembaga, yaitu Akapela Accoustic dan Alamanda Accoustic yang mana keduanya adalah organ implementasi karya-karya lembaga sekaligus media informasi dan dakwah melalui petikan dawai.

2. Biro Teater

Teater Quovadis sebagai penggerak, biro ini merupakan organ lembaga yang lebih fokus dalam penyampaian pesan-pesan moral dan sosial yang dikemas dalam “seni peran”

3. Biro Seni Rupa

Biro ini menggunakan media design atau lukisan pena yang diramu dengan warna dalam penyampain pesan moral atau sosial.

4. Biro Paduan Suara

Pada biro ini masih dalam tahap pemula/perintis yang selanjutnya akan digunakan juga untuk media informasi pesan-pesan moral maupun sosial.

PRESTASI LSMI


Sebagai lembaga kekaryaan yang berlatar belakang seni, LSMI pernah mengukir prestasi, diantaranya :

  1. Bintang tamu Dies Natalis SMUN 2 Situbondo
  2. Bintang tamu pada acara Parade Musik Accoustic HMJ Planologi ITN Malang
  3. Bintang tamu pada acara Dies Natalis HMJ Geografi Fakultas MIPA Univ. Negeri Malang
  4. Bekerjasama dengan Bambang Trie & Co dan PPPGT VEDC Malang sebagai Event Organizer (Biro Musik) dan sekaligus Pengisi Acara (Biro Teater) pada Konser Amal “Seni Islam Menembus Batas” yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2004 di Dome Univ. Muhammadiyah Malang.
  5. Juara I Festival Musik Islam yang diselenggarakan oleh Radio Chakra Buwana Malang bekerjasama dengan Mie Sedap pada bulan ramadhan tahun 2004.
  6. Juara II Festival Musik Islam yang diselenggarakan oleh Radio Chakra Buwana Malang bekerjasama dengan Mie Sedap pada bulan ramadhan tahun 2006.
  7. Menjadi pengisi acara-acara formal dan non- formal seperti Latihan Kader, Pelantikan, Ulang Tahun, Mantenan dan lain-lain.
  8. Melakukan pementasan di Alun-alun Kota Malang dalam rangka Aksi Peduli Aceh pada tanggal 02 Januari 2005.
  9. Pagelaran Seni Musik dan Teater bekerjasama dengan Koalisi Perempuan Indonesia dalam rangka Anti Traficking (penjualan anak dan perempuan) di Desa Kalipare Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.








No comments:

Post a Comment